Kamis, 18 Juni 2009

HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA, MAHASISWA TERSIKSA


Tepat 2 hari setelah memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan peraturan sendiri selama 1 hari penuh guna ikut memperingati hari Lingkungan hidup Sedunia itu sendiri. Keputusan Rektor yang harus dilaksanakan oleh seluruh Civitas Academica itu adalah STOP ASAP ROKOK, STOP KENDARAAN BERMOTOR, DAN STOP SAMPAH. Meskipun kegiatan ini sangat bagus, namun Mahasiswa merasa risau dan galau dengan adanya keputusan kampus yang mendadak itu. Apalagi Keputusan Mengenai peraturan STOP KENDARAAN BERMOTOR dianggap tidak efektif dan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Bukan hanya mahasiswa saja yang tidak mengindahkan peraturan tersebut namun, tidak sedikit pula para dosen yang menyalahi keputusan Rektor tersebut.Tidak sedikit ditemui para mahasiswa dan dosen, serta karyawan kampus menggunakan kendaraan bemotor untuk memasuki kawasan kampus. Sehingga, masjid A.R. Fahhrudin yang seharusnya hanya untuk ditempati oleh kendaraan tamu, beralih fungsi menjadi penuh kendaraan mahasiswa, dosen, serta karyawan kampus untuk menitipkan kendaraan mereka selama beraktifitas di dalam kampus. Hal itu jelas saja terjadi karena memang tempat tinggal para mahasiswa juga banyak yang jauh dari kampus. Para mahasiswa yang menempati tempat kost yang jauh dari kampus pun juga rela–relaan untuk mengantarkan dan menjemput teman-teman 1 kost mereka. Mereka menganggap hal ini lebih efisien karena bila mereka naik angkot atau kendaraan umum lainnya, maka mereka akan mengeluarkan banyak uang hanya dalam 1 hari saja. Tapi, memang benar kegiatan ini sangat tidak efisien karena dengan diadakannya peraturan seperti itu, mahasiswa banyak yang memutuskan untuk tidak masuk kuliah karena kondisi mereka yang tidak memungkinkan untuk jalan kaki ataupun juga menaiki kendaraan umum yang melintasi kampus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar